Kapolda Bali Irjen. Pol. Drs. I Putu Jayan Danu Putra, M.Si., didampingi oleh Dirbinmas Polda Bali Kombes. Pol. Drs. Arum Priyono, Dirpolairud Polda Bali Kombes. Pol. Toni Ariadi Effendi, S.H., S.I.K., S.H., M.H., Kabidhumas Polda Bali Kombes. Pol. Syamsi, S.H., dan Kapolresta Denpasar Polda Bali Kombes. Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H., saat hadir dalam Kegiatan Peduli Hutan _Mangrove_ Melalui Penanaman Bakau, yang bertempat di Desa Nelayan Wana Segara Kertih , Kedonganan, Senin (20/12/2021)
Untuk diketahui bersama bahwa pada tahun 2021, Indonesia ditunjuk sebagai negara pusat _mangrove_ dunia (_World Mangrove Center_), hal tersebut dikarenakan Indonesia memiliki paru-paru dunia berupa hutan mangrove yang tersebar di beberapa daerah seperti di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Papua Barat dan wilayah lainnya.
Khusus di wilayah Bali, terdapat beberapa hutan _mangrove_ yang menjadi cagar budaya alam seperti di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Jembrana Dan Buleleng. Dimana dalam pemanfaatannya hutan mangrove sendiri memiliki sejuta fungsi diantaranya sebagai sumber penghasil oksigen dan penyerap karbon dioksida, tempat hidup biota laut, menahan badai hingga gelombang tsunami, mencegah abrasi di wilayah pesisir serta sebagai tempat pariwisata.
Dalam sambutannya Kapolda Bali Irjen. Pol. Drs. I Putu Jayan Danu Putra, M.Si., menyampaikan bahwa kedepan, Provinsi Bali akan menghadapi event _Presidensi G-20_ tahun 2022 dengan salah satu fokus dari bapak Presiden RI yaitu menunjukkan keseriusan Indonesia dalam merestorasi dan merehabilit hutan bakau.
_“ Kita akan menghadapi event Presidensi G-20 tahun 2022 yang bertema *“Recover Together Recover Stronger”* dengan salah satu fokus dari bapak Presiden RI yaitu menunjukkan keseriusan Indonesia dalam merestorasi dan merehabilitasi hutan mangrove, hutan gambut dan lahan kritis sebagai komitmen yang kuat dalam persiapan menghadapi perubahan iklim,”_ ucapnya.
Sebagai gambaran Putra asli Bali ini juga menyampaikan bahwa, saat ini ekosistem mangrove sebagai penyeimbang kawasan pesisir mulai terancam. Kualitas lingkungan pesisir terus mengalami degenerasi seiring dengan kenaikan jumlah penduduk di kawasan pesisir. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya kebutuhan terhadap sandang, pangan, papan, air bersih dan energi.
_“ Saat ini kualitas lingkungan pesisir terus mengalami degenerasi seiring dengan kenaikan jumlah penduduk di kawasan pesisir. Nenek moyang kita telah mengajarkan untuk hidup berdampingan dengan alam dan lingkungan, seperti konsep palemahan dalam Tri Hita Karana yang mengajarkan tentang hubungan baik antara manusia dengan lingkungannya,”_ imbuhnya.
Melihat dari hal tersebut, Jenderal Bintang Dua di Pundak ini juga mengajak seluruh peserta bahwa moment ini sangatlah tepat untuk menanaman pohon bakau, dengan tujuan untuk membangun ekosistem hutan _mangrove_ sebagai pilar penyangga kehidupan dalam mencegah pemanasan global dan perubahan iklim, sehingga meningkatkan kualitas lingkungan.
_“ Pada kegiatan penanaman pohon bakau ini juga saya selaku Kapolda Bali mengajak seluruh anggota polda bali dan seluruh masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati, membangun ekosistem hutan mangrove demi kehidupan masa kini dan masa yang akan datang,”_ ajaknya.
Dalam kegiatan yang berlangsung dalam cuaca hujan ini didukung oleh Polda Bali dan organisasi mitra Polri sebagai elemen masyarakat, dan dimana dilakukan penanaman pohon bakau sejumlah 1.500 (seribu lima ratus) pohon di kampung Nelayan Wana Segara Kertih Kedonganan. Kapolda Bali ikut terjun langsung dan bergabung dengan peserta yang lain dalam penanaman bibit pohon bakau tersebut.
0 Komentar